idekita.id .. Dewan Pimpinan Wilayah Partai Rakyat Adil Makmur Nusa Tenggara Timur (DPW PRIMA NTT) telah selesai menggelar Konferensi Wilayah (Konfewil) pada Senin, 29 Juli 2024 bertempat di Greenia Hotel Kupang.
Selain keputusan memberikan dukungan kepada Melki Laka Lena sebagai Calon Gubernur NTT pada Pemilukada NTT November mendatang, Prima NTT juga memutuskan sejumlah keputusan penting yang berhubungan dengan siakap politik mereka menghadapi Pemilukada .
Ketua DPW PRIMA NTT, Willy Soeharly kepada idekita.id menyampaikan jika konferensi tersebut adalah mekanisme organisasi yang ditempuh untuk membahas dan memutuskan sikap partai terhadap sejumlah hal strategis yang akan dihadapi partai, termasuk menyangkut Pemilukada.
“Di partai kami, keputusan strategis seperti sikap partai dalam menghadapi Pemilukada wajib hukumnya untuk diputuskan secara demokratis melalui mekanisme musyawarah mufakat oleh seluruh struktur partai, Tidak bisa diputuskan sendiri-sendiri oleh official partai. Ini menyangkut kepentingan banyak orang, terutama masa depan daerah ini”, jelasnya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, selain membahas dan memutuskan dukungan kepada Melki Laka Lena sebagai Calon Gubernur NTT, Konferwil juga memutuskan berbagai hal menyangkut komitmen untuk membangun NTT melalui program-program strategis hingga soal strategi dan taktik pemenangan .
Berikut Hasil Konfrensi Wilayah Prima NTT 2024
Merumuskan Situasi Daerah NTT (SITDA)
Konferensi Wilayah PRIMA NTT berhasil merumuskan sebuah dokumen analitis menyangkut pemetaan situasi daerah (SITDA) sebagai landasan sikap politik partai dalam menghadapi Pemilukada di NTT.
Dalam hal situasi daerah tersebut PRIMA memandang beberapa pokok di bawah sebagai bagian dari peta situasi ekonomi dan politik di NTT.
Sektor Ekonomi, Prima memandang kemiskinan di NTT merupakan problem structural. Belum ada kebijakan strategis pembangunan ekonomi yang berbasis pada peningkatan kapasitas ekonomi rakyat secara berkelanjutan.
Kebijakan pengembangan sector pertanian, peternakan dan perikanan yang menjadi basis ekonomi mayoritas masyarakat NTT masih belum merangsang pertumbuhan skala produksi yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pola produksi dan distribusi hasil yang masih sangat tradisional adalah masalah yang harus diselesaikan pemerintahan baru ke depan.
Pada aspek pengembangan pariwisata, kebijakan masih belum menyentuh partisipasi rakyat sebagai bagian dari usur pokok yang harus menikmati hasil dari keindahan dan ragam kekayaan alam serta keragaman budayanya yang selama ini menjadi objek wisata di sejumlah destinasi. Besarnya investasi di sector pariwisata hanya untuk melayani kepentingan modal yang datang dari luar. Rakyat NTT hanya menikmati rembesan-rembesan kecil dari arus modal yang mengalir di sector ini.
Aspek rendahnya akuntabilitas pembangunan juga dipandang sebagai bagian dari hambatan dalam membangun pemerintahan yang kuat dan partisipatif.
Yang terakhir aspek politik. Prima memandang terdapat dua aspek menjadi penghambat dalam dinamika politik di NTT. Pertama, poltik identitas berbasis etnis dan budaya serta politik transaksional. Dua masalah ini masih menjadi potret yang menghambat sirkulasi politik di NTT.
Berbagai hal di atas adalah potret NTT yang tergambar di dalam dokumen situasi daerah provinsi NTT dan menjadi rujukan Konferwil memutuskan sejumlah alternatif jalan keluar yang dirumuskan di dalam bentuk program perjuangannya.
Program Perjuangan
Dalam perumusan program perjuangan, Konferwil Prima NTT mengacu pada landasan pikir yang tertuang dalam analisis situasi daerah di atas.
Konferwil dimaksud merumuskan tiga program yang disebutnya sebagai “Tiga Jalan Emas NTT Sejahtera”
Pertama, Misi transformasi ekonomi:
Mekanisasi dan hilirisasi pertanian, peternakan, serta kelautan melalui dukungan (penyertaan modal, bantuan alat produksi, dan peningkatan kecakapan teknis dan manajemen bisnis) terhadap koperasi produksi milik rakyat desa, kota dan BUMDes.
Kedua, misi transformasi sosial :
Pemastian perlindungan sosial (BPJS dan BPJSTK) terhadap 40% penduduk NTT berpenghasilan terendah. Sumber pendanaan: bagi hasil cukai rokok dengan metode mendorong alokasi APBD Pemkab utk PBI (penerima bantuan iuran) BPJS dan BPJSTK melalui insentif fiskal bantuan keuangan pemprov (memanfaatkan dana bagi hasil cukai rokok).
Bantuan terhadap SMK yang menyelenggarakan jurusan pertanian, perikanan, serta permesinan dan perbengkelan pertanian dan prioritas pemberian beasiswa secara terukur pada jurusan-jurusan ini.
Ketiga, misi perbaikan tata kelola pemerintahan dengan meningkatkan akuntabilitas pemerintah.
Melalui misi ini Prima memandang penting untuk dilakukan:
1. Penerapan satu data – open data,
2. Akses masyarakat terhadap informasi (Keterbukaan Informasi Publik) terutama informasi detail dokumen perencanaan dan penganggaran pembangunan;
3. Pelayanan penanganan pengaduan masyarakat melalui optimalisasi SP4N LAPOR!
4. Pelibatan luas publik dalam perencanaan lima tahunan dan tahunan secara efisien melalui pemanfaatan aplikasi digital.
Tiga program di atas adalah rumusan program perjuangan yang akan dijadikan bagian dari komitmen politik dukungan PRIMA NTT kepada Melki Laka Lena sebagai Gubernur NTT.
Selain kedua keputusan di atas, Konferwil Prima NTT juga merumuskan dan memutuskan sejumlah strategi dan taktik (STRATAK) dalam kerja pemenagan Pemilukada di NTT.
Clara Mahardika
Ingat bahwa ada 46.254 penyandang disabilitas yang memiliki hak pilih di dalam DPT, sedangkan jutaan nya lagi berada di level bawahnya.. harapan kami partai PRIMA mampu dalam bersuara bagi keadilan.