Dalam sebuah pertemuan The Internasional Institute for Strategic (IISS) Shangri-La Dialog tahun 2024 yang diadakan di Singapura, Prabowo Subianto terlihat bertemu dan berpelukan sambil berjalan bersama Presiden Timor Leste, Jose Manuel Ramos Horta.
Dalam sesi tanya jawab, Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia yang dulu pernah berkonflik dengan Timor Leste tapi kini menjadi sahabat baik.
“Bisa dibayangkan sekarang saya duduk bersama Ramos Horta, dia mengundang saya ke Timor Leste dan saya mempertimbangkan untuk hadir” Jelasnya.
Termasuk hubungan konflik bersama Malaysia dan Singapura, Prabowo justru mendorong terus dilakukan hubungan kerja sama yang baik untuk meminimalisir ketegangan.
“Kami menyelesaikan perbedaan-perbedaan kami tanpa campur tangan kekuatan eksternal mana pun. Kita menyelesaikan peredaan-perbedaan kita . Kita mengakhiri pertikaian dengan Malaysia dan Singapura. Sekarang kita seperti saudara. Sekarang kita bicara tentang membuat, mungkin sebuah jembatan antara singapura dan Batam, antara Malaysia dan Indonesia” Ujarnya dikutip dari situs DPP Partai Gerindra.
Posisi politik Prabowo Subianto tersebut menunjukan betapa pentingnya relasi antara Indonesia dan Negara-negara tetangga yang berada langsung di depannya, termasuk Timor Leste dan Australia hendaknya terus dirawat dan dicari jalan kerja sama yang strategis bagi kepentingan bersama.
***
Nusa Tenggara Timur secara geografis berada di gerbang selatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berbatasan langsung dengan Timor Leste di sebelah timur dan Australia di sebelah selatan.
Sebagai garis depan NKRI, maka NTT kedepan membutuhkan sosok pemimpin yang punya wawasan strategis dalam makna sebagai wakil pemerintah pusat dalam relasi ekonomi politik bersama Negara-negara yang ada di depannya.
Relasi politik dan ekonomi tersebut jika kelola secara baik, maka akan menjadi benefit bagi kepentingan mebangun NTT .
Walaupun hubungan internasional terbut adalah wilayah hukumnya pemerintah pusat, namun pertimbangan-pertimbangan strategis pemerintah daerah provinsi sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah dapat menjadi rujukan dalam sikap politik Negara, yang pada pokoknya punya implikasi positif bagi NTT.
Sebentar lagi Provins NTT akan melangsungkan pemilihan kepala daerah Gubernur dan Wakil Gubernur NTT untuk periode 2024-2029.
Dalam kepentingan strategis NTT sebagai pintu batas Indonesia dan dua Negara (Australia dan Timor Leste), maka dibutuhkan sosok pemimpin berwawasan strategis yang punya kapasitas yang terukur sebagai wakil pemerintah pusat untuk urusan-urusan kerja sama internasional yang hubungannya dengan kepentingan daerah di garis batas.
Johanes Asadoma, sosok pensiunan polisi berpangkat Inspektur Jendral yang punya pengalaman mumpuni sebagai kepala Devisi Hubungan Internaional Mabes Polri tersebut telah ditunjuk Prabowo Subianto sebagai calon Wakil Gubernur dari partai Gerindra untuk mendampingi Ketua DPD 1 Golkar NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dalam pemilihan Gubernur NTT November mendatang.
Pilihan Prabowo Subianto tersebut tentu beralasan dalam makna kepentingan strategis Indonesia di pintu batas. Ia membutuhkan sosok berpengalaman dan punya perspektif strategis yang dapat memimpin daerah di perbatasan Negara.
Terkait sikap Prabowo Subianto tersebut, Politisi Gerindra yang juga Ketua Komisi 1 DPRD NTT, Gabriel Abdi Kesuma Beri Binna turut memberi harapan akan posisi Johni Asadoma sebagai calon pemimpin pendamping Melki Laka Lena yang dapat menterjemahkan harapan Presiden terpilih tersebut.
“Kita menaruh harapan yang besar bahwa kehadiran pak Johni Asadoma mendampingi Pak Melki Laka Lena dapat menterjemahkan harapan itu (harapan Prabowo dalam hal politik luar negeri)”, harapnya.
“Sebagai ketua komisi 1 DPRD NTT, saya melihat bahwa NTT sebagai gerbang selatan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia, yang juga menjadi jalur strategis perlintasan internasional ke kawasan pasifik, NTT dengan posisi yang sangat strategis membutuhkan kepemimpinan yang mampu mewakili Negara membangun hubungan atau relasi global sebagai daya ungkit untuk percepatan pembangunan di NTT”, lanjut Politisi yang ditunjuk Prabowo Subianto sebagai Calon Bupati Alor tersebut .
Selain punya pengalaman sebagai Kadiv. Hubungan Internasional Mabes Polri, Johni Asadoma yang pernah menjabat sebagai Kapolda NTT tersebut punya pengalaman internasional yang mentereng sebagai Perwira Polri Pertama yang memimpin kontingen Polisi Perdamaian PBB di Dafur, Sudan pada tahun 2008 silam.
Yossi