Gelar Konferwil di Kupang, PRIMA NTT Usung Tema Persatuan dan Hilirisasi

Flobamorata, Politik1074 Dilihat


idekita.id.. Sebagai langkah politik menyambut Pemilukada 2024, Dewan Pimpinan Wilayah Partai RakyatAdil Makmur Nusa Tenggara Timur (DPW PRIMA NTT) akan melaksanakan Konferensi Wilayah (Konferwil) pada Senin, 29 Juli 2024 bertempat di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan konsolidasi dimaksud mengambil tema “ Merawat Persatuan : Hilirisasi, Jalan Cepat NTT Sejahtera”.


Bagaimana relevansi tema dimaksud dalam kebutuhan politik pembangunan di NTT, berikut kutipan wawancara idekita.id bersama pimpinan PRIMA NTT.


Willy Soeharly, ketua DPW PRIMA NTT menerangkan jika jalan perubahan harus dimulai dari semangat menggalang persatuan.


“Untuk membangun daerah ini, harus kita mulai dari kesamaan rasa , cara pandang dan tentu kesatuan gerak. Itulah hakekat persatuan dalam pandangan kami” ujarnya.

“Perasaan kita harus sama, yaitu perasaan untuk mengabdikan diri kita sepenuhnya untuk perbaikan kesejahteraan rakyat. Tanpa itu, persatuan hanya formalitas politik, tidak ada relevansinya bagi perbaikan daerah ini yang sudah sejak lama tertinggal dalam banyak aspek”. Terang politisi muda yang akrab dengan topi new boys.

Ia pun menegaskan jika sejak setelah Pemilu 2024 usai, PRIMA sudah mendorong proposal persatuan nasional melalui skema keberlanjutan Koalisi Indonesia Maju (KIM) hingga ke daerah.

“ Kami mendorong keberlanjutan KIM hingga ke daerah-daerah dalam Pemilukada 2024, hal ini dimaksudkan agar kepemimpinan di NTT hasil Pemilukada 2024 ini haruslah kepemimpinan yang diwakili oleh unsur yang punya kesamaan rasa, kesamaan cara pandang dan kesamaan gerak dengan pemerintahan Prabowo-Gibran yang mengusung tema besar persatuan politik dan kemandirian ekonomi nasional”, terangnya.

***

Sementara itu aspek hilirisasi sebagai syarat memajukan NTT dalam tema dimaksud, PRIMA NTT melalui Wakil Ketua bidang politik dan ekonomi ,Gregorius Dalla memberikan gambaran jika hilirisasi adalah bentuk termaju dari corak ekonomi kita yang selama ini bertumpu pada ekspor bahan mentah.


“Secara sederhana, relevansi hilirisasi di NTT itu sama seperti kita merombak secara total orientasi ekonomi kita dari sebelumnya hanya ekspor komoditi mentah, maka dengan hilirisasi kita dapat menaikan nilai tambah komoditi tersebut melalui industri pengolahan, pengembangan produk turunan hingga diversifikasi produk”.


“Dengan begitu ada lapangan kerja yang banyak menyerap tenaga-tenaga produktif kita, ada peningkatan nilai dari komoditi yang selama ini kita jual secara murah kepada tengkulak dan buyer yang selama ini melayani kebutuhan bahan baku industri Negara-negara maju”.

“Harus ada perpanjangan rantai nilai dari semua produk-produk andalan kita, terutama produk perkebunan, perikanan , peternakan bahkan jika mungkin produk pertanian dan mineral yang juga tidak sedikit ada di NTT” tutup Goris yang juga selama ini bertugas sebagai Koordinator PRIMA Wilayah Flores.

Clara Mahardika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *