Dorong Desa Penyangga MBG, Korwil & Mitra BGN di Alor Galang Dukungan Akademisi

Alor, Berita, Flobamorata309 Dilihat

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional telah beroperasi di Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Februari 2025.

Hingga saat ini, telah beroperasi kurang lebih enam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Alor yang melayani kurang lebih delapan belas ribu penerima manfaat setiap hari.

Program MBG sebagaimana cita-cita Presiden Prabowo Subianto, tidak saja merupakan investasi masa depan bangsa melalui anak-anak yang sehat dan cerdas, namun lebih daripada itu, MBG merupakan cara Negara mendistribusikan sumber daya keuangan Negara langsung ke masyarakat melalui pembukaan lapangan kerja hingga peningkatan skala produksi pangan melalui belanja kebutuhan pangan dalam skala yang sangat besar setiap hari oleh setiap SPPG yang dibangun dari Kota hingga ke pelosok-pelosok.

Kondisi kekurangan pasokan kebutuhan pangan yang bersumber dari masyarakat lokal adalah fenomena nyata yang dihadapi seluruh SPPG di Kabupaten Alor. akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan produksi MBG pada SPPG yang ada, banyak komoditi yang terpaksa harus didatangkan dari luar daerah.

Kondisi ini menunjukkan lemahnya kemandirian pangan di tingkat daerah. Produksi lokal tidak mampu mengimbangi kebutuhan konsumsi, sementara rantai pasok pangan dari desa ke pasar umum maupun untuk keterpenuhan pasokan pada SPPG belum terbangun secara efisien.

ini tentu buruk bagi efektivitas program MBG yang diharapkan dapat memicu produksi pangan di sektor hulu dalam skala besar dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal di setiap daerah.

Kondisi ini menjadi alasan Yayasan Abdi Mulia Sejahtera dan Yayasan Andefa Abdi Rakyat yang merupakan Mitra BGN di Kabupaten Alor merasa berkepentingan untuk mengajak semua pihak , termasuk akademisi dari Universitas Tribuana kalabahi untuk melakukan sesuatu bagi masyarakat agar mendapatkan keuntungan lebih dari program strategis Presiden ini, terutama dalam rangka mendorong peningkatan produksi dan distribusi komoditi pertanian, perikanan dan peternakan di desa-desa.

Erwin Padademang, Aktivis yang kini menjadi salah satu mitra BGN melalui Yayasan Abdi Mulia Sejahtera menjelaskan jika rantai pasok bagi serapan program MBG yang turun ke daerah harus cepat dikonsolidasi.

“Rantai pasok bahan baku pertanian, perikanan dan peternakan harus segera kita benahi bersama agar uang miliaran rupiah yang turun melalui program MBG ini tidak mengalir keluar lagi dalam bentuk belanja telur, daging, buah bahkan sayur dari luar “. terangnya dalam rapat terbatas bersama akademisi pertanian dari Universitas Tribuana Kalabahi pada Kamis,27/11 di Kalabahi.

“Kita butuh kolaborasi dengan semua pihak untuk mendorong hulu pasok kita, jangan tunggu, uang terus mengalir keluar” terang politisi muda itu.

Sementara Koordinator Wilayah (Korwil) Badan Gizi Nasioal Kabupaten Alor Sulaiman Yahya yang hadir dalam diskusi tersebut menerangkan, jika semua dapur telah beroperasi maka kesulitan pasokan itu akan semakin nyata dan dapat menimbulkan inflasi di daerah jika tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas produksi pangan di tingkat lokal dalam skala yang besar, fokus dan berkelanjutan.

” Kalau semua (SPPG) sudah operasi, kesulitan pasokan ini akan semakin memprihatinkan dan dapat memicu inflasi . Saya berharap pemerintah daerah dan semua kita jangan tutup mata dengan situasi ini. MBG harus jadi jalan sejahterakan masyarakat kita di desa yang bertani, beternak dan melaut hingga tumbuh UMKM yang sehat dan produktif, itu pesan Pak Presiden, Jelas anak muda dari desa Kalikur Kabupaten Lembata yang sudah sejak awal tahun 2024 ditugaskan BGN di Kabupaten Alor.

Sementara itu Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tribuana Kalabahi Didiana Y. Molebila, SP.M.Si. yang hadir didampingi tiga orang kepala program studi menjelaskan beta pentingnya peningkatan produksi pangan di Kabupaten Alor melalui skema kolaborasi antar pihak.

“Penting untuk kita dorong peningkatan skala produksi pangan di Kabupaten Alor melalui skema kolaboratif antar pihak yang punya kepedulian terhadap masalah ini. Sebagai akademisi kami tentu dengan senang hati siap terlibat dalam kerja sama ini. Jelasnya.

Kerja sama direncanakan akan dilakukan dalam bentuk kolaborasi peningkatan kapasitas kelembagaan dan produksi pertanian sebagai penyangga program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Alor.

Clara Eliza Mahardika



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *